PUISI BERANTAI
Karya Abdul Rahman
Karya Abdul Rahman
atas binaan ROHIS At-Taqwa, pak Rahmat Supandi
PERANAN
|
KOSTUM
|
Preman (M.Aris)
|
Kaos
oblong, pisau, botol, dll.
|
Ustad (Syakhrul)
|
Sarung,
peci, sorban, dll.
|
Guru (Rahman)
|
Seragam
putih hitam, dll.
|
Petani (Ichfan)
|
Topi
petani, kaos partai, dll.
|
Satpam (Firdaus)
|
Seragam
hansip, dll.
|
Dokter (Reza)
|
Seragam
putih putih, dll.
|
Preman : Aku adalah preman…
Tidak seorangpun disini yang
barani melawan!
jika ada yang berani…
Maka akan aku…
Petani : Pacul, telah aku siapkan…
Kuawali pagi, melangkahkan
kaki..
Untuk mencari…
Ustad : Ridho…
Seumpama Taqwa kudendangkan
dalam tasbih,
Yaa Allah… Perkenankan
Hamba..
Satpam : Menjaga Rumah, adalah tugasku…
Takkan kubiarkan,
1 pun maling memasuki rumah…
Guru : Kepala Sekolah…
Memberi aku Amanah,
Mendidik siswa,
Mengajari mereka,
Bagaimana caranya…
Dokter : Menyuntik pasien…
Agar meraka sembuh,
Kusarankan untuk meminum..
Preman : Sebotol minuman keras!
Selalu kubawa kemanapun aku
melangkah..
Meminta rokok secara paksa,
adalah keahlianku..
Jika tidak memberi…
Pasti aku pukul dengan…
Petani : Rantang…
Tak lupa kubawa,
Karena rasa lapar pasti
datang diwaktu…
Ustad : Tengah malam, ku Sujud pada-Mu…
Dalam do’a kusebutkan…
Satpam : Maliing… Maliing..
Kudengar suara majikanku,
menjerit…
“Toloong… ada…
Guru : Ayam,
Kujelaskan kepada Muridku..
Suaranya seperti..
Dokter : Aaaaaa…
Seperti itu, suara pasienku…
Aku adalah,
Dokter yang khusus menyuntik…
Preman : Tukang
angkot, dan pedagang kaki lima
Selalu menjadi mangsaku,
untuk mendapatkan
penghasilan…
Walaupun sedikit,
Lama-lama menjadi…
Petani : Cabe…
Cabeku besar-besar…
Sebelum dipanen,
Kubersihkan cabe-cabe itu
dari…
Ustad : Dosa..
Ampuni dosa hamba,
Teman-teman hamba,
Dan juga..
Satpam : Majikanku…
Akibat kecerobohanku,
ia, ditikam oleh…
Guru : Anak muridku,
Ku ajari mereka dengan
ikhlas,
Karena guru adalah,
Pahlawan tanpa…
Dokter : Gigi…
Terkadang, akupun memeriksa
gigi
Memang, tak sama seperti
menyuntik..
Memeriksa gigi, menggunakan
banyak alat , Seperti…
Preman : Pisau…
Tlah kusiapkan untuk
berjaga-jaga!
Karena aku, tak ingin
dijebloskan kedalam..
Petani : Sawah…
Yang dulu gersang,
Kini tlah subur…
Terima kasih Gusti,
Terima kasih Tuhan…
Terima kasih..
Ustad : Ya Allah..
Jadikan hamba selamat dunia
akhirat
Jadikan hamba, sukses dunia
akhirat
Perkenankan hamba masuk
kedalam…
Satpam : Penjara…
Hahaha, maling itu..
Berhasil kukejar dan
dipenjara,
Atas bantuan dari, Bapak
Polisi..
Kurasa, maling itu sedang…
Guru : Mengajari murid-murid…
Membuat mereka paham dan
bisa…
Adalah kebahagiaan yang
membuat hidupku…
Dokter : Sehat…
Mari hidup sehat
Demi masa depan…
SEMUANYA : Kita Bersama… (sambil tangan tergenggam)
Tag : Puisi, Puisi Berantai.
Tag : Puisi, Puisi Berantai.
Apa faedah dari puisi ini?
BalasHapusIjin copas ya,terima kasih
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi WB..
BalasHapusIzin
Assalamualaikum izin copas ya
BalasHapusizin kopas ya
BalasHapusLucu sekali,,,puisinya😊🙏
BalasHapus